Senin, 15 April 2013

Peeping Tom (1960)

Semua orang pasti pernah mengintip. Meskipun gak sengaja mengintip (malah ada yg menjadi kebiasaan). Harus aku akui mengintip itu kegiatan yg menantang sekali atau bisa dibilang memicu adrenalin. Ngomong-ngomong soal mengintip, ada film yg menceritakan kegiatan tersebut, yaitu Peeping Tom karya sutradara Inggris, Michael Powell yg rilis pada tahun 1960 dan langsung memicu kontroversi.

Pengintip dalam film ini adalah seorang asisten cameraman & fotografer wanita telanjang paruh waktu bernama Mark Lewis (Carl Boehm). Ia menggunakan kamera seluloid utk kegiatan "mesumnya" itu. Edannya lagi, ia gemar merekam ekspresi kengerian korbannya terlebih dahulu sebelum membunuhnya. Kemudian, ia menonton ulang hasil rekamannya secara diam-diam di studio di rumahnya. MADESU (MAsa DEpan meSUm) sekali!


Mark Lewis (yg namanya agak mirip dgn artis Indonesia), adalah pribadi yg tertutup dan kurang pergaulan. Di sisi apartemennya yg lain, ada Helen (Anna Massey) yg satu-satunya mau berteman dgn Mark yg kepribadiannya perlu dipertanyakan. Anehnya, Mark tdk berusaha utk membunuh Helen, karena di rasa ia menemukan "teman" dalam diri Helen.

Ketegangan film ini meningkat ketika polisi mulai menyelidiki siapa pelaku sebenarnya sementara Mark semakin mengincar banyak korban. Film ini nantinya menunjukkan beberapa fakta tentang masa kecil suram Mark yg nantinya menyebabkan ia menjadi seorang peeping tom. Aku suka dengan opening filmnya yg dibuka pembunuhan yg dilakukan Mark dan diambil dari sudut pandang kameranya.


Ketika rilis filmnya langsung memicu kontroversi dan menerima cacian dari publik. Terlebih tema film ini yg kelam banget. Seketika itu juga karir sutradaranya, Michael Powell berakhir gara-gara film ini. Meski, malah banyak menganggap film ini bagus bertahun-tahun kemudian dan mendapat status cult. Sutradara Martin Scorsese sendiri menyukai film ini.

Overall, mungkin orang-orang yg telah menonton film ini akan dibuat kapok utk mengintip. Selain film ini, di tahun 1960 ada film yg sama mengerikannya, yaitu Psycho karya sutradara Alfred Hitchcock.

Memorable Quote:
"Do you know what the most frightening thing in the world is? It's fear." ~ Mark Lewis

Note: Michael Powell tampil sebagai cameo di film ini sebagai ayah  Mark.

Score: 8.75 out of 10


Minggu, 31 Maret 2013

The Straight Story (1999)


Alvin Straight (Richard Farnsworth) adalah kakek berusia 73 tahun yg tinggal dengan putrinya yg gagap namanya Rose (Sissy Spacek) di Iowa. Suatu malam Alvin mendapatkan telepon yg memberitahukan bahwa saudara kandungnya, Lyle (Harry Dean Stanton), menderita Stroke. Karena gak tega ngeliat kondisi Lyle, ia nekat mengunjunginya yang jaraknya hampir 300 mil ke Mount Zion. Lebih edannya lagi, dia berangkat kesana naik ride-on mower (mesin pemotong rumput yang bisa dinaiki). Dia gak bisa naik mobil soalnya gak punya SIM dan punya masalah penglihatan. Bisakah Alvin sampai ke tempat tujuannya?

Kenapa gw nonton film ini? Semua berawal dari keluhan gw sama film2nya David Lynch. Gw akui karyanya seperti Blue Velvet, Mulholland Drive dan Eraserhead itu memang jenius, aneh, seninya tingkat tinggi, gk waras, dan surealis banget. Tapi di satu sisi gw mbatin "Ada gak sih filmnya Lynch yg lebih waras daripada ini?". Akhirnya gw nyoba nyari2 filmography-nya. Di saat itulah gw menemukan film ini, yg katanya, filmnya Lynch yg (gw yakin) paling sederhana dari film2nya yg lain dan berdasarkan kisah nyata . Setidaknya jauh dari kesan surealis. Hebatnya lagi, tuh film di produksi sama Walt Disney dan ratingnya G (semua umur). Keheranan gw gak sampe disitu aja. Pas gw nonton tuh film, gw dibikin tenganga sama tulisan yg muncul di openingnya. Kira2 seperti ini:

"Walt Disney Pictures Presents"
"A Film by David Lynch"

"Gila lo, Lynch! Bisa2nya lo bikin film bareng Walt Disney!" kata gw waktu liat openingnya. Bagi yg terbiasa dengan film2nya Lynch yg surealis, mungkin akan merasakan efek seperti yg gw alami. Weiiits, meskipun film ini jauh dari kesan surealis, Lynch tetep memasukkan unsur2 simbolis dan metafora ke dalam film ini. Seperti yg ia lakukan di film2 sebelumnya. Oh iya, film ini banyak sekali pesan moral yg mengena banget dan akan membuat kita memuji kegigihan Alvin utk menemui saudaranya. Kita akan di tunjukkan suka dan duka Alvin selama melakukan perjalanan panjang tersebut

Overall, terlepas dari semua itu, sebenarnya film ini membuktikan bahwa DAVID LYNCH PUNYA HATI.

Memorable Quote:
"Well, the worst part of being old is rememberin' when you was young." ~ Alvin Straight

Nilai: 9,5 / 10